Batu – DPRD Kota Batu bakal segera memanggil Dinas Pendidikan usai insiden pengeroyokan yang menyebabkan kematian salah satu pelajar SMPN 2 Kota Batu, inisial R, warga Jalan Bromo, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu.
Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari, bilang langkah ini diambil supaya kejadian serupa nggak terulang lagi. Selain itu, dia berharap semua sekolah bisa kasih tambahan pelajaran budi pekerti buat para murid.
“Dalam waktu dekat akan kami panggil. Kejadian ini harus jadi pelajaran penting buat semua pihak, baik eksekutif, legislatif, sekolah, dinas, guru, dan wali murid. Semua pihak harus lebih bertanggung jawab dan ekstra dalam memberikan pengawasan,” kata Khamim, Sabtu (1/6/2024).
Harapannya, dari pemanggilan ini bisa dapet solusi konkret buat mencegah kejadian serupa. Salah satunya, dengan sosialisasi supaya semua pelajar bisa lebih terbuka tentang apa yang mereka alami.
“Nanti kita akan ajak diskusi Kepala Dinas dan para guru. Supaya mereka bisa kasih sosialisasi ke siswa agar gak takut buat lapor ke sekolah atau orang tua tentang apa yang terjadi,” ujarnya.
Menurut Khamim, kejadian seperti ini bisa terjadi karena luput dari pantauan guru dan orang tua. Banyak siswa yang gak berani cerita apa yang terjadi ke orang tua atau guru karena takut.
“Kalau siswa takut lapor ke guru, mereka bisa kasih tahu orang tua. Saya gak mau hal kayak gini terjadi lagi di Kota Batu. Saya berharap ini kejadian pertama dan terakhir,” tuturnya.
Khamim juga setuju kalau kerja kelompok harus dilakukan di lingkungan sekolah, biar siswa lebih terpantau. Menurutnya, sekolah harus tahu siapa saja anggota dari kelompok yang sedang kerja kelompok.
“Arahan dari Pak Pj Wali Kota harus didukung demi memaksimalkan pengawasan. Semoga kejadian ini nggak terulang lagi,” tuturnya.