Tulungagung – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung mengalokasikan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCT) 2024 untuk sub kegiatan Pengelolaan Jaminan Kesehatan. Anggaran sebesar Rp 9,5 miliar dialokasikan untuk pembayaran premi BPJS bagi masyarakat miskin di wilayah tersebut.
Kasubbag Umum dan Kepegawaian Dinkes Tulungagung, Fuad Ratsongko, menjelaskan bahwa dana tersebut bertujuan untuk mendukung keberlangsungan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu dan telah didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
“Dana ini diharapkan dapat memberikan akses yang lebih baik untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Fuad melalui keterangan tertulis yang diterima Siaranesia pada Rabu (20/11/2024).
Selain digunakan untuk pembayaran premi BPJS, Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) tahun 2024 juga dimanfaatkan untuk pembangunan Puskesmas Kedungwaru dengan anggaran sebesar Rp 6 miliar.
“Puskesmas Kedungwaru diharapkan dapat menjadi fasilitas kesehatan yang representatif dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” kata Kabid Layanan Kesehatan Ana Herawati, dikutip dari NiamaNews, Kamis (24/10) lalu.
Dana sebesar Rp 9,5 miliar yang dialokasikan untuk pembayaran premi BPJS ditujukan untuk mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Setiap penerima manfaat akan mendapatkan bantuan premi BPJS sebesar Rp 38.500 per bulan untuk kelas 3. Pembayaran ini dilakukan setiap bulan, dan kami masih memiliki dua bulan lagi untuk memenuhi anggaran tahun ini,” jelas Ana.
Dia juga menambahkan bahwa pembangunan Puskesmas Kedungwaru diharapkan dapat selesai tepat waktu agar dapat beroperasi dan memberikan pelayanan yang lebih optimal pada tahun depan.
Pemerintah Kabupaten Tulungagung berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi warganya, khususnya bagi mereka yang tidak mampu secara finansial.
“Dengan adanya program ini, kami berharap dapat mendukung kesejahteraan masyarakat melalui akses kesehatan yang lebih baik dan lebih terjangkau,” pungkasnya.