Probolinggo – Harga tembakau di Kabupaten Probolinggo tercatat mencapai kisaran Rp 68 ribu hingga Rp 69 ribu per kilogram.
Namun, suara keluhan dari para petani masih terdengar mengingat gudang besar belum kunjung membuka pintunya hingga akhir Agustus 2023.
Suliman, seorang petani yang berasal dari Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, mengungkapkan bahwa gudang besar yang biasanya menjadi penampungan tembakau belum juga beroperasi.
Akibatnya, walaupun harga tembakau sedang menggiurkan, para petani merasa kebingungan, terutama karena kendala gudang besar yang tak kunjung beroperasi.
Termasuk di antara gudang besar yang belum beroperasi adalah Gudang Garam, Sampoerna, dan Bentoel.
“Tembakau di wilayah timur Probolinggo sudah masuk dalam masa panen daun atas, yang mengindikasikan bahwa musim panen hampir mencapai akhir. Seharusnya, dengan harga tembakau mencapai Rp 69 ribu, gudang besar sudah seharusnya dibuka,” ujar Suliman pada Jumat (25/8/2023).
Suliman menambahkan, akibat situasi ini, para petani hanya bisa memasok tembakau mereka ke gudang-gudang yang lebih kecil.
Dia juga menyatakan bahwa fenomena gudang besar yang tak kunjung buka selama masa panen ini sebenarnya sudah menjadi kejadian yang berulang setiap tahun.
“Dalam hal ini, gudang besar ini seolah terlibat dalam suatu permainan. Seperti menghindar dari lonjakan harga, seharusnya mereka segera membuka pintu gudang,” ungkap Suliman.
Mohamad Hasin, Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo, juga berpendapat bahwa gudang-gudang besar seperti Gudang Garam, Sampoerna, dan Bentoel seharusnya telah membuka pintu lebar-lebar untuk menerima pasokan tembakau dari petani.
Meskipun harga tembakau saat ini cukup tinggi, yakni berkisar antara Rp 68 ribu hingga Rp 69 ribu per kilogram, tetapi masih mengherankan mengapa gudang-gudang besar ini belum membuka operasinya.
Dia juga menyoroti pola yang berulang setiap musim panen, di mana gudang-gudang ini menunggu harga lebih rendah sebelum mereka bersedia menerima pasokan tembakau.
APTI mengeluarkan desakan agar gudang-gudang besar, khususnya yang berada di Kabupaten Probolinggo, segera membuka operasinya dan melakukan pembelian tembakau dari para petani sebelum harga berubah.
Mohamad Hasin, sebagai Sekretaris APTI, menekankan urgensi agar gudang-gudang besar ini segera beroperasi demi mendukung para petani tembakau di Kabupaten Probolinggo yang saat ini tengah memasuki masa panen dan mendekati akhir musim panen tersebut.