Malang – Secarik surat menggugah perhatian ditemukan bersama bayi perempuan yang ditinggalkan di teras rumah seorang warga di Kabupaten Malang.
Dalam surat tersebut, terungkap permintaan maaf yang kuat diduga ditulis oleh ibu kandung sang bayi yang malang itu.
Kisah ini mengemuka ketika seorang warga menemukan bayi perempuan tersebut, dibungkus dalam tas kain biru, tertutup selimut dan kain hitam, serta ditemani susu bayi.
“Ada sepucuk surat ditemukan bersama bayi yang ditaruh di dalam tas kain warna biru, ditutupi selimut dan kain hitam serta susu bayi,” ujar Kapolsek Sumbermanjing Wetan, Iptu Heriyani Suprapto, pada Kamis (24/8/2023).
Surat itu menguraikan alasannya yang mendalam untuk membuang bayinya. Rencananya, sang ibu berencana untuk menjemput kembali sang bayi setelah 5-6 tahun.
“Dalam suratnya, saya minta maaf, saya ingin menitipkan anak saya. Alasan saya menitipkan anak saya karena saya ingin mengejar karir saya dulu. Doakan saya sukses ya, dan saya akan kembali,” demikian isi surat tersebut.
Penulis surat juga tidak menyembunyikan rasa sayangnya terhadap bayi tersebut. Namun, ia meminta maaf karena ia tidak dapat memberikan perhatian dan pengasuhan yang pantas.
Tak hanya itu, sang ibu juga memberikan nama pada bayi perempuan itu: Aleasha Lena Agustin. Dalam suratnya, ia berharap penemunya dapat menjaga kerahasiaan dan merawat bayi ini sebagaimana layaknya anak sendiri.
“Saya berharap kepada bapak ibu, tolong jangan sampaikan kepada warga atau RT/RW. Saya percaya, bapak ibu mampu merawat anak saya,” tulisnya dalam surat tersebut.
Bayi perempuan ini ditemukan di depan rumah Harianto, seorang warga Dusun Majapurna Transad RT 035/RW 010, Desa Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjing Wetan pada Rabu (23/8/2023) sekitar pukul 20.30 WIB. Penemuan ini segera dilaporkan kepada pihak desa.
Saat ini, bayi tersebut sedang mendapatkan perawatan di puskesmas setempat. Sementara itu, Polsek Sumbermanjing Wetan tengah mengusut tuntas kasus ini.
Upaya penyelidikan telah dilakukan, termasuk pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan Kepala Desa Harjokuncaran, Arif Sujono. Rekaman CCTV pun turut dianalisis untuk mencari petunjuk yang lebih jelas.
“Kami telah melakukan investigasi di tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa para saksi. Ada kemungkinan besar kami dapat menemukan ibu yang melakukan tindakan meninggalkan bayi tersebut,” terang Heriyani.