

Siaranesia.com, BLITAR– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar menggandeng Gabungan Organisasi Wanita (GOW) dalam kegiatan Sosialisasi Keamanan Pangan, sebagai upaya memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya makanan yang aman dan sehat.

Kegiatan ini menyoroti peran strategis perempuan, khususnya anggota GOW, dalam memastikan makanan yang dikonsumsi keluarga maupun masyarakat, terutama di lingkungan pendidikan dan sosial seperti program SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) dan MBG (Makan Bergizi Gratis), benar-benar memenuhi standar keamanan pangan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dr. Christine Indrawati, M.Kes, menegaskan bahwa sebagian besar kasus keracunan makanan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pelatihan dalam proses pengolahan makanan.
“Sebagian besar kasus keracunan makanan terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pelatihan yang tepat dalam menyiapkan makanan. Karena itu, edukasi keamanan pangan menjadi sangat penting,” ujarnya.
Ia menambahkan, Dinkes Blitar terus melakukan langkah-langkah preventif, seperti inspeksi rutin serta pelatihan bagi penangan makanan, guna memastikan seluruh proses produksi dan penyajian makanan berlangsung higienis.
“Kami mengajak masyarakat mendukung upaya kami menyebarkan kesadaran tentang keamanan pangan. Ini penting untuk mencegah insiden di masa depan,” tutur dr. Christine.
Sementara itu, Nur Yuniarti Susana, SKM, menegaskan pentingnya kebersihan pribadi dan standar kesehatan bagi para petugas penyaji makanan.
“Kebersihan pribadi sangat menentukan. Petugas wajib mencuci tangan dengan benar, mengenakan pakaian kerja yang sesuai, serta menjaga kesehatan diri,” katanya.

Dalam sosialisasi ini, peserta juga dibekali panduan mengidentifikasi kesegaran bahan pangan seperti daging sapi, kambing, dan ayam dengan melihat warna, tekstur, serta aroma. Ditekankan pula bahwa makanan harus bebas dari bahaya fisik, kimia, alergen, dan biologis.
Selain itu, Dinkes mengingatkan masyarakat agar selalu memeriksa kemasan makanan untuk memastikan tidak ada kerusakan, kebocoran, atau tanda kedaluwarsa.
“Kemasan yang menggelembung, bocor, penyok, atau berkarat harus dihindari,” tambahnya.
Di akhir kegiatan, peserta diingatkan kembali mengenai pentingnya memperhatikan kebersihan alat dan bahan penyajian makanan guna mencegah kontaminasi benda asing seperti rambut, isi staples, atau kawat cuci piring.
Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi masyarakat benar-benar aman, bergizi, dan menyehatkan.
Jurnalis: Alvin
Editor: Agung Sedayu
Jangan Tampilkan Lagi
Ya, Saya Mau!