![Media Gathering PLN Group Jawa Tengah-DIY: Pererat Sinergi untuk Dampak Positif bagi Masyarakat](https://siaranesia.com/wp-content/uploads/2024/11/WhatsApp-Image-2024-11-12-at-19.15.56-scaled.jpeg)
Blora — Dalam setahun terakhir, sederet pasar di Blora dilalap si jago merah. Terbaru, Pasar Induk Cepu terbakar pada Minggu (26/1/2025), setelah sebelumnya kebakaran juga melanda Pasar Ngawen dan Pasar Medang.
Bupati Blora, Arief Rohman, menyoroti risiko kebakaran di pasar tradisional, terutama dari penggunaan kompor.
“Kita akan rapikan kompor-kompor dan sebagainya, mestinya di pasar kan nggak boleh itu. Kan penyebabnya orang masak kopi atau apa sehingga menyebabkan kebakaran tersebut,” katanya saat ditemui di Kecamatan Randublatung, Selasa (4/2/2025).
Sebagai langkah pencegahan, Pemkab Blora bakal menyiapkan alat pemadam api ringan (APAR) di setiap pasar.
“Dengan BPBD kita minta semua pasar harus punya alat pemadam yang standar di wilayah masing-masing,” ujar Arief.
Sementara itu, kondisi ketiga pasar yang terbakar masih terbengkalai. Arief menjelaskan bahwa Pemkab Blora telah mengajukan pembangunan pasar ke pemerintah pusat.
“Pasar Ngawen kita masih menunggu pusat, nasibnya seperti apa. Tapi coba ada plan B, investor yang masuk coba kita tawarkan juga,” ungkapnya.
Pemkab juga mempertimbangkan opsi kerja sama dengan investor jika anggaran pemerintah tidak mencukupi.
“Kalau anggaran pemerintah tidak mencukupi kita ada plan B, ada investor, siap membangunkan pasar tersebut. Menjadi alternatif terakhir,” tutup Arief.