
Foto : Wakil Bupati Tulungagung Ahmad Baharudin bersama Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Tulungagung Widodo Prasetyo SP., MMA tunjukan komitmen Dukung MUSPADI 2025.
TULUNGAGUNG, Siaranesia.com – Pemerintah Kabupaten Tulungagung kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. Hal ini tercermin dalam penyelenggaraan Musyawarah Perempuan, Anak, dan Disabilitas (MUSPADI) tahun 2025 yang digelar di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Kamis (31/7).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tulungagung ini menghadirkan berbagai unsur masyarakat, organisasi perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, hingga pejabat lintas sektor.
Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharudin, S.M., dalam sambutannya menekankan bahwa pembangunan daerah harus melibatkan seluruh kelompok masyarakat, khususnya mereka yang tergolong rentan seperti perempuan, anak, dan penyandang disabilitas.
“Kehadiran kita hari ini menegaskan komitmen bersama untuk membangun Tulungagung yang inklusif dan berkeadilan. Perempuan adalah pilar pembangunan, namun masih banyak menghadapi tantangan di berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga partisipasi publik,” tegasnya.
Akses dan Keadilan bagi Semua
Data kependudukan tahun 2024 mencatat jumlah penduduk Tulungagung lebih dari 1,1 juta jiwa, dengan 49 persen di antaranya adalah perempuan. Namun demikian, kesenjangan gender dan kekerasan terhadap perempuan dan anak masih menjadi pekerjaan rumah bersama. Berdasarkan catatan UPTD PPA, kasus kekerasan terhadap anak, baik fisik, seksual, maupun penelantaran, tercatat lebih tinggi dibandingkan kasus terhadap perempuan dewasa.
Sementara itu, studi Bappeda juga mencatat jumlah penyandang disabilitas di Tulungagung diperkirakan mencapai 34 ribu jiwa, yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan. Mereka masih menghadapi tantangan serius dalam hal akses pendidikan, teknologi, fasilitas umum, dan kesempatan kerja yang setara.
Forum Aspiratif yang Berjenjang
MUSPADI hadir sebagai forum aspirasi yang berjenjang dari desa hingga kabupaten, yang memberi ruang lebih luas bagi kelompok rentan untuk menyampaikan gagasan, kebutuhan, dan solusi yang dibutuhkan.
Turut hadir dalam acara ini antara lain: Anggota Komisi B DPRD Tulungagung, Widodo Prasetyo, S.P., M.M.A., Kepala Bappeda Johanes Bagus Kuncoro, M.Si., Plt. Ketua BAZNAS Abdul Wachid, S.Ip., pimpinan OPD, organisasi profesi, tokoh akademisi, camat se-Tulungagung, serta guru dan siswa penyandang disabilitas yang turut menampilkan parade fashion inklusif.
Beberapa isu strategis yang menjadi fokus MUSPADI 2025 di antaranya:
• Deteksi dan intervensi dini disabilitas,
• Peningkatan kesejahteraan perempuan penyandang disabilitas,
• Aksesibilitas teknologi dan fasilitas umum,
• Validasi dan pemutakhiran data disabilitas,
• Pelatihan dan penempatan kerja yang layak.
Sinergi untuk Masa Depan yang Inklusif
Wakil Bupati mengajak seluruh peserta untuk aktif memberikan masukan konstruktif demi menghasilkan kebijakan yang berpihak kepada kelompok rentan.
“Kami berharap kegiatan ini bukan sekadar seremonial, namun menjadi fondasi dalam merumuskan kebijakan yang inklusif dan menyeluruh,” pungkasnya.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi semua pihak, Pemerintah Kabupaten Tulungagung optimistis mewujudkan pembangunan yang tidak meninggalkan siapa pun di belakang.
MUSPADI 2025 menjadi bukti nyata bahwa suara perempuan, anak, dan penyandang disabilitas adalah bagian penting dalam arah pembangunan Tulungagung yang berkeadilan sosial.
Jurnalis: Linda
Editor Redaksi Siaranesia