Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengadakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, mantan Menteri Sosial ini secara khusus membahas perkembangan ekonomi di wilayah Jawa Timur.
Namun, perlu dicatat bahwa topik pemilihan presiden dan wakil presiden tidak dibahas dalam kesempatan ini.
“Enggak, enggak,” ungkap Khofifah usai pertemuan dengan Jokowi seperti yang dilansir oleh Antara.
Khofifah juga menegaskan bahwa tidak ada pembahasan terkait sosok Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur yang akan menggantikan posisinya dalam pertemuan tersebut.
Saat ini, masa jabatan Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur dijadwalkan berakhir pada bulan Desember 2023.
Tentang rencana masa depannya setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Timur, Khofifah mengungkapkan bahwa dia masih menunggu rekomendasi dari para ulama.
Menurutnya, terdapat pertemuan rutin yang diadakan oleh para ulama dan kiai di Jawa Timur, dan keputusan final mengenai langkah selanjutnya masih dalam proses.
“Kan ada pertemuan-pertemuan yang secara reguler dilakukan oleh para ulama-ulama, kiai-kiai di Jawa Timur, dan belum sampai kepada posisi final bagaimana sesungguhnya rekomendasi untuk saya terutama,” kata Khofifah.
Selama ini, Ketua PP Muslimat NU ini mengungkapkan bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) selalu memberikan kesempatan kepada kader-kadernya untuk mengaktualisasikan bidang politiknya.
Sementara itu, mengenai hubungannya dengan partai politik, Khofifah menjelaskan bahwa komunikasi terus berlangsung.
Namun, dia menegaskan bahwa peta politik di tingkat regional tidak selalu sejalan dengan situasi nasional.
“Jadi Kalau peta regional kan kebetulan koordinasi antara Pemprov dan kawan-kawan parpol sangat baik. Kami membangun komunikasi sangat baik di Jatim, komunikasi baik sehingga peta nasional tidak selalu terpresentasikan dengan peta di tingkat regional dan lokal,” jelasnya.