Tulungagung – Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung sedang melakukan kampanye yang intensif mengenai proses transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD).
Proses transisi ini merupakan peristiwa yang berkelanjutan di mana seorang anak perlu beradaptasi dengan perubahan lingkungan, identitas sosial, jaringan sosial, serta metode pembelajaran.
Dalam menghadapi hal tersebut, Kepala Bidang Pembinaan SD, Suharni, ketika diwawancarai di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, menjelaskan bahwa persiapan transisi dari PAUD ke SD melibatkan kesiapan anak, orang tua, dan sekolah.
Namun, lanjut Suharni, saat ini masih banyak fokus pada kemampuan dan keterampilan yang dimiliki anak agar dapat memenuhi tuntutan akademik di sekolah.
“Membangun kemampuan anak harus dilakukan secara bertahap dan menyenangkan, sehingga anak dapat merasa senang dalam proses belajar, memiliki rasa percaya diri, serta bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Anak juga perlu memahami hubungan antara kata, huruf, dan bunyi,” kata Suharni.
Suharni berharap bahwa orang tua/wali murid memahami bahwa agar anak dapat membaca, menulis, dan menghitung, diperlukan kemampuan prasyarat yang tidak hanya melalui pengenalan abjad dan angka.
Selain itu, menurut Suharni, anak tidak seharusnya diberi label berdasarkan pencapaian mereka, karena setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda. Penting bagi orang tua untuk memahami enam aspek kemampuan fondasi yang sangat penting untuk dibangun.
Keenam aspek kemampuan yang harus dibangun yakni mengenali nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan Bahasa, kematangan emosi, pemahaman positif terhadap proses belajar, keterampilan motorik dan perawatan diri, serta kematangan kognitif untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.