

Siaranesia.com- JAKARTA — Pemerintah resmi meluncurkan Program Digitalisasi Pembelajaran sebagai salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto. Inisiatif ini menghadirkan papan interaktif, konten pembelajaran digital, hingga pelatihan guru untuk mempercepat transformasi pendidikan di seluruh Indonesia.
Direktur Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Gogot Suharwoto, S.Pd., M.Ed., Ph.D., menjelaskan bahwa gagasan digitalisasi pembelajaran pertama kali disampaikan Presiden pada peringatan Hari Guru Nasional, 28 November 2024. Saat itu, Presiden menegaskan komitmennya menghadirkan akses pendidikan yang setara, termasuk di wilayah terpencil.
“Insya Allah dalam waktu yang tidak lama lagi, saya akan menempatkan televisi canggih di setiap sekolah di Indonesia. Dari layar itu, kita akan siarkan berbagai pelajaran yang dibutuhkan anak-anak kita,” ujar Presiden kala itu.
Menurut Gogot, program ini juga menjadi bagian dari Asta Cita ke-4 yang telah masuk dalam RPJMN 2025–2029 serta ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional.
“Digitalisasi pembelajaran memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Mulai dari memacu motivasi belajar siswa, memperkuat pemahaman materi, hingga mengembangkan keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan zaman,” jelasnya.
Peluncuran resmi program dilakukan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2025, di SDN Cimahpar 5, Bogor. Program ini ditopang perangkat smart classroom dan platform pembelajaran berbasis teknologi bernama Ruang Murid, bagian dari Super Aplikasi Rumah Pendidikan.
Gogot menegaskan, digitalisasi tidak berarti mengabaikan pembangunan fisik sekolah dan kesejahteraan guru. Pembangunan infrastruktur tetap berjalan, sementara teknologi hadir untuk memperkuat kualitas pembelajaran di kelas.

Distribusi Bertahap
Target distribusi program ini mencapai 288 ribu satuan pendidikan secara bertahap. Penetapan sekolah penerima melalui proses verifikasi Dapodik, validasi oleh dinas pendidikan, hingga pernyataan kesiapan sekolah.
Bagi sekolah di daerah 3T, pemerintah bekerja sama dengan PLN untuk memastikan pasokan listrik, serta menyiapkan internet satelit bagi sekolah tanpa jaringan.
Dukungan Guru dan Konten
Kemendikdasmen telah memberikan pelatihan guru agar mampu memanfaatkan perangkat dan konten digital secara maksimal. Mulai dari media interaktif, video pembelajaran, hingga gim edukatif, semuanya dirancang agar sesuai gaya belajar generasi Gen Z.
Selain itu, platform Rumah Pendidikan juga menghadirkan ruang belajar bagi murid dan guru, lengkap dengan ide-ide kreatif dan sumber belajar yang bisa diakses dari rumah.
Tata Kelola Transparan
Proses pengadaan barang dan jasa program ini dijalankan sesuai Perpres 46 Tahun 2025. Setiap tahap, mulai market sounding hingga kontrak, didampingi oleh Kejaksaan Agung, KSP, Kemenko PMK, LKPP, BPKP, serta berkoordinasi dengan Kemenperin dan Kominfo Digital.
“Dengan semangat gotong royong, mari kita wujudkan pendidikan yang inklusif, merata, dan berkelanjutan demi generasi Indonesia yang lebih unggul,” pungkas Gogot.
Jangan Tampilkan Lagi
Ya, Saya Mau!